Sutradara : Luc Besson |
Produser : Christohe Lambert, Luc Besson |
Writer : Luc Besson
Genre : Action, Sci-Fi
Durasi : 90 min
Scarlett Johansson memulai cerita sebagai seorang perempuan biasa yang lugu (dan terkesan tidak tahu apa-apa), kemudian ia diculik oleh sekawanan mafia untuk menyelundupkan obat-obatan terlarang berdosis tinggi, yaitu CPH4. Di lain cerita, profesor Norman (Morgan Freeman) yang merupakan ilmuwan, sedang melakukan riset mengenai kemampuan otak manusia. Para mafia yang menggunakan tubuh Lucy sebagai media penelundupan obat, terkejut ketika mengetahui obat yang ditaman ditubuh Lucy ternyata bocor dan bereaksi dengan sistem DNA nya. Seketika itu, Lucy merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Ia dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan manusia pada umumnya. Ia dapat mengingat memori memori terkecil disetiap kehidupannya. (pada scene inilah Scarlett Johansson terlihat sangat pintar dan mencengangkan). Kemudian, Lucy meminta bantuan kprofesor Norman untuk mengatasi 'masalah'nya.
Seperti halnya film bergenre sci fi lainnya, Lucy bukansekedar cerita biasa tentang kriminal dan balas dendam. Film ini menawarkan beberapa hal untuk dipikirkan. Pengetahuan yang disampaikan profesor Norman saat mengajar diperkuliahan, mempunyai filosofi dan pengetahuan yang dibagi tanpa membuat bosan para penonton. Mungkin banyak yang tidak puas dengan endingnya (saat keluar dari gedung bioskop, orang-orang dibelakangku pada ngomong 'film apanih kok geje ternyata' 'aku nggak paham, kok endingnya gini sih') namun hal itu yang paling masuk akal untuk mengakhiri cerita. Film ini tidak hanya melibatkan deretan cast berbakat, namun juga menawarkan sesuatu ide untuk dipikirkan. Tapi komentar kakakku tentang film ini; 'nggak usah terlalu dipikirin film ini, ini cuma teori fiktif -yang mencoba menyaingi teori kecepatan cahaya'.
Best : Tidak ada adegan yang disturbing seperti kebanyakan film film barat lainnya
Worst : Alur cukup slow untuk kelas film action
My score : 7/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar